Tuesday, 11 November 2014

Cara Melakukan Analisis Korelasi dengan SPSS

Assalamu,alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh


Analisis korelasi atau asosiasi merupakan studi pembahasan tentang derajad keeratan hubungan antar variabel yang dinyatakan dengan koefisien korelasi. Hubungan antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) dapat bersifat :
  • Positif, artinya jika variabel bebas (X) naik, maka variabel terikat (Y) naik.
  • Negatif, artinya jika variabel bebas (X) turun, maka variabel terikat (Y) turun.

Derajad hubungan biasanya dinyatakan dengan r, yang disebut dengan koefisien korelasi sampel yang merupakan penduga bagi koefisien populasi. Sedangkan r2 disebut dengan koefisien determinasi (koefisien penentu). Kekuatan korelasi linear antara variabel X dan veriabel Y disajikan dengan rxy didefinisikan dengan rumus :


Analisis Korelasi dengan SPSS


Formula tersebut disebut formula koefisien korelasi momen produk (Product moment) Karl Pearson.

Arti Angka Korelasi
Koefisien korelasi bernilai paling kecil -1 dan paling besar bernilai 1.

  • Berkenaan dengan besaran angka, jika 0, maka artinya tidak ada korelasi sama sekali dan jika korelasi 1 berarti korelasi sempurna hal ini berarti bahwa semakin mendekati 1 atau -1 maka hubungan antara dua variabel semakin kuat. Sebaliknya, jika r mendekati 0 berarti hubungan dua variabel semakin lemah. Sebenarnya jika tidak ketentuan yang tepat mengenai apakah angka korelasi tertentu menunjukkan tingkat korelasi yang tinggi atau lemah. Namun, hal ini dapat dijadikan pedoman sederhana, bahwa angka korelasi di atas 0,5 menunjukkan korelasi yang cukup kuat sedangkan di bawah 0,5 korelasi lemah.
  • Selain besarnya korelasi, tanda korelasi juga berpengaruh pada penafsiran hasil. Tanda negatif (-) pada output menunjukkan adanya arah yang berlawanan, sedangkan tanda positif (+) menunjukkan arah yang sama.

Mungkin sobat masih bingung dengan penjalasan di atas, karena bahasanya yang telalu formal. Baik kalau begitu disini saya mau sampaikan dasar pengambilan keputusan dalam analisis korelasi. Simak dibawah ini dengan seksama agar tidak salah.

Dasar Pengambilan Keputusan
Ada dua cara untuk pengambilan keputusan dalam analisis korelasi yakni dengan melihat nilai signifikansi dan tanda bintang yang diberiakan pada output program SPSS

  • Berdasarkan nilai Signifikansi : Jika nilai signifikansi < 0,05 maka terdapat korelasi, sebaliknya jika nilai signifikansi > 0,05 maka tidak terdapat korelasi.
  • Berdasarkan Tanda Bintang (*) yang diberikan SPSS : jika terdapat tanda bintang pada pearson correlation maka antara variabel yang di analisis terjadi korelasi, sebaliknya jika tidak terpadat tanda bintang pada pearson correlation maka antara variabel yang di analisis tidak terjadi korelasi.

Untuk lebih jelas, kita langsung praktekkan saja cara analisisnya, misalkan saya ingin menguji apakah ada hubungan yang signifikan antara Motivasi, Minat, dan Prestasi. Adapun data detailnya lihat di bawah ini.


Analisis Korelasi dengan SPSS


1. Buka program SPSS, klik Variable View, Selanjutnya, pada bagian Name tulis saja X1, X2 dan Y, pada Decimals ubah semua menjadi angka 0, pada bagian Label tuliskan Motivasi, Minat ,dam Prestasi.


Analisis Korelasi dengan SPSS


2. Setelah itu, klik Data View, dan masukkan data Motivasi, Minat dan Prestasi yang sudah dipersiapkan tadi.


Analisis Korelasi dengan SPSS


3. Selanjutnya, dari menu utama SPSS, pilih menu Analyze, klikCorrelate, dan klik Bivariate


Analisis Korelasi dengan SPSS


4. Muncul kotak dialog dengan nama Bivariate Correlations, Masukkan variabel Motivasi (X1) dan Minat (X2) dan Prestasi (Y) pada kotak Variables, selanjutnya, pada kolom Correlation Coefficient, pilih Pearson, lalu untuk kolom Test of Significant, Pilih Two-tailed, dan centang pada Flag Significant Correlations, terakhir klik Ok untuk mengakhiri perintah.


Analisis Korelasi dengan SPSS


Setelah selasai, maka akan muncul tampilan output SPSStinggal kita interprestasikan saja.


Analisis Korelasi dengan SPSS


Berdasarkan output di atas, kita akan melakukan pernarikan kesimpulan dengan merujuk pada dasar pengambilann keputusan uji korelasi.

Berdasarkan Nilai Signifikansi : dari output di atas diketahui antara Motivasi (X1) dengan Minat (X2) nilai signifikansi 0,002 < 0,05 yang berarti terdapat korelasi yang signifikan. Selanjutnya, antara Motivasi (X1) dengan Prestasi (Y) nilai signifikansi 0,002 < 0,05 yang berarti terdapat korelasi yang signifikan. Terakhir, antara Minat (X2) dengan Prestasi (Y) nilai signifikansi 0,000 < 0,05 yang berarti terdapat korelasi yang signifikan.

Berdasarkan Tanda Bintang SPSS : Dari output di atas diketahui bahwa Nilai Pearson Correlation yang dihubungkan antara masing-masing variabel mempunyai tanda bintang, ini berarti terdapat korelasi yang signifikan antara varibel yang dihubungkan.

2 comments:

Select Your Language

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : Tato