Pertanyaan Tersulit Saat Wawancara Kerja. Seseorang akan dipanggil wawancara terlebih dahulu sebelum diterima bekerja. Momen ini adalah saat dimana Anda akan dinilai dan dikenal secara singkat oleh perekrut dari perusahaan. Dari sekian banyak kandidat yang tersaring, wawancara kerja akan menentukan apakah Anda layak diterima atau tidak.
Bagi pewawancara, pertanyaan yang diberikan haruslah kreatif dan menjawab apa
yang dicari dari sebuah jabatan. "Pertanyaan tak hanya digunakan untuk
menentukan kemampuan berpikir dan menjawab seseorang secara langsung, namun
juga melihat kreativitas dan kemampuan menyelesaikan masalah," ujar Dale
Austin, direktur pelayanan karir di Hope College, Michigan kepada situs Forbes.
Beda dengan apa yang
dikatakan oleh headhunter (pencari kandidat kerja) veteran, Chuck Pappalardo.
Ia menjelaskan bahwa pertanyaan yang diajukan tergantung pada kepentingan dari
perusahaan itu sendiri. "Kebanyakan pertanyaan bertujuan mengukur apakah
seseorang bisa bekerja di tempat mereka, dan memiliki latar belakang yang tepat
sebagai pegawai yang baik, ujarnya menambahkan.
Berikut 9 pertanyaan sulit yang dilontarkan para perekrut dan jawaban yang
sebaiknya Anda berikan untuk memberikan impresi terbaik di matanya.
1. Aktivitas selama menganggur?
Saat berhenti bekerja dari tempat yang lama, mungkin Anda belum mendapatkan
pekerjaan yang baru. Sebaiknya Anda memang memiliki aktivitas untuk mengisi
kekosongan tersebut. Jawablah dengan daftar kegiatan Anda yang positif, karena
pewawancara akan memaklumi bahwa mencari pekerjaan tidaklah mudah dan
menghargai usaha Anda untuk tetap sibuk selama menganggur.
2. Masalah terakhir yang Anda selesaikan?
Pertanyaan kreatif ini bertujuan mengenali kemampuan Anda dalam menghadapi dan
menyelesaikan sebuah masalah. Dengan mengingat masalah apa yang Anda temui di
pekerjaan sebelumnya, dan bagaimana cara menyelesaikannya, pewawancara bisa
membayangkan seperti apa karakter profesional Anda.
3. Kekurangan/kelemahan diri Anda?
"Orang yang tidak bisa menjawab pertanyaan ini justru terlihat aneh dan
mengkhawatirkan," ujar Jim Link, direktur manajer perusahaan sumber daya
Randstad. Tidak ada yang salah dengan menyebutkan kelemahan diri, namun buatlah
kelemahan tersebut sebagai sesuatu yang positif.
4. Risiko terbesar yang pernah Anda ambil?
"Beberapa posisi membutuhkan kemampuan untuk bangkit kembali dengan cepat
saat mengalami kegagalan," ujar Dale Austin. Hal ini penting bagi
pewawancara untuk melihat seberapa beranikah diri Anda untuk menempuh sebuah
jalan yang baru untuk sukses atau mengatasi kegagalan.
5. Kritik seperti apa yang pernah didapat dan apa yang dilakukan
menghadapinya?
Biasanya, pewawancara akan menanyakan hal ini dengan meminta Anda untuk
bercerita. Pertanyaan ini dimaksudkan untuk mengetahui kritik yang pernah
menempel pada diri Anda dan upaya apa saja yang telah dilakukan untuk
memperbaikinya.
6. Bagaimana menghadapi tim kerja yang tidak sejalan dengan Anda?
Lynne Sarikas, direktur pengembangan karir di Universitas Bisnis Northeastern,
menjelaskan bahwa pertanyaan ini harus dijawab dengan seberapa fleksibel
karakter Anda menghadapi tim kerja yang tidak sejalan. Saat pewawancara
memahami apa yang terjadi dengan tim kerja sebelumnya, ia juga akan
membayangkan pengalaman seperti apa yang telah Anda dapat dari 'ketidakcocokan
ide' tersebut.
7. Perubahan apa yang ingin Anda lakukan dari pekerjaan terakhir?
Jangan sampai terjebak dengan pertanyaan ini. Membicarakan tentang kejelekan
sistem kantor, rekan kerja, atasan dari kantor sebelumnya sangat tidak
dianjurkan. Cukup fokus kepada perubahan diri sendiri dan performa kerja yang
ingin dicapai lebih baik. Banyak pelamar yang terjebak menjadi 'curhat' tentang
perusahaan sebelumnya dan justru malah mencoreng nama baik mereka sendiri.
8. Ceritakan tentang diri Anda
Terdengar simpel, namun tidak demikian. Kebanyakan orang akan mengulang apa
yang telah dituliskan di C.V dan bukan itu yang ingin didengar pewawancara.
Jana Fallon, ahli rekrut pegawai mengatakan, "jawab dengan singkat sekitar
satu sampai dua menit. Ceritakan tentang pendidikan, pengalaman kerja dan fokus
di aktivitas pekerjaan terakhir. Tetap di jalur profesional, jangan sampai
melewatkan poin-poin plus diri Anda.”
9. Kenapa kami harus merekrut Anda?
Pertanyaan yang paling sering diajukan, namun paling tidak siap dijawab oleh
tiap pelamar. Pelajarilah posisi yang Anda lamar, dan apa kelebihan diri Anda
yang bisa ditawarkan. Perekrut juga ingin tahu keahlian dan pengetahuan yang
Anda miliki terkait dengan posisi yang ditawarkan. Jawaban yang berhubungan
dengan pengalaman dari posisi terakhir Anda bisa menjadi referensi yang menarik.
No comments:
Post a Comment