Friday 3 October 2014

Bahasa Tubuh yang Harus Dihindari Saat Wawancara Kerja

Wawancara kerja berguna tidak hanya untuk menilai kemampuan Anda, tapi juga perilaku. Banyak hal harus dipersiapkan agar momen yang menentukan ini berjalan lancar. Salah satunya, mengetahui bahasa tubuh yang sebaiknya dihindari.

Profesor Mehrabian, ahli psikologi dari Universitas UCLA, Amerika, bahasa tubuh sangat menentukan penilaian terhadap diri Anda ketimbang kata-kata yang terucap. Menurut penelitiannya, gerak tubuh dan ekspresi wajah memiliki pengaruh 55 persen sementara kata-kata yang diucapkan hanya 7 persen. 

Kesempatan untuk menciptakan kesan pertama yang baik tak memakan lama. Menurut penelitian, 30 detik hingga empat menit pertama merupakan waktu kritis yang sangat menentukan. Nah, agar tak salah langkah saat wawancara kerja, hindarilah beberapa gerak tubuh yang bisa mengundang penafsiran negatif pada diri Anda.


Senyum palsu 
Masuklah ke ruangan wawancara dengan percaya diri dan senyum yang tulus. Senyum yang terpaksa akan sangat terlihat dan membuat Anda terlihat seperti orang yang suka berpura-pura. Senyum yang tulus mengesankan Anda orang yang percaya diri, terbuka, dan nyaman dengan keadaan sekitar. Tapi hindari juga tersenyum terus-menerus yang bisa memberikan sinyal yang salah pada calon atasan Anda. 


Gerakan dan posisi tangan
Gerakan tangan memegang peranan penting dalam mengekspresikan bahasa tubuh Anda. Melipat tangan di dada merupakan bahasa tubuh yang wajib dihindari. Melipat tangan di dada mengesankan Anda menjaga jarak, bersikap tertutup, atau malah terkesan bosan dengan pembicaraan ini. Mungkin saran ini sudah sering Anda dengar, tapi kenyataannya saat sedang gugup masih banyak orang melakukannya. 

Menepuk-nepukkan tangan atau terus menggerakkan tangan menandakan Anda sangat gelisah. Gerakan ini secara tidak langsung juga bisa membuat orang yang mewawancarai Anda menjadi tidak nyaman dan terganggu.

Hindari juga mengetuk-ketukan tangan ke meja saat proses wawancara. Melakukan hal ini secara tidak langsung Anda mengirimkan sinyal kalau Anda bosan atau merasa lebih tahu dari si pewawancara. 

Sebaiknya letakkan tangan Anda secara santai dan terbuka di posisi yang paling membuat Anda santai. Hindari terlalu banyak menggunakan gerakan tangan atau jari untuk menghindari kesan yang salah. 


Jabatan tangan
Saat memulai dan mengakhiri wawancara jangan lupa jabat tangan si pewawancara dan ucapkan terimakasih. Jabat tangan dengan erat namun wajar. Jangan biarkan tangan terlalu lemas atau mencengkeram terlalu keras. Jika telapak tangan Anda berkeringat, seka dahulu keringat di tangan Anda sebelum masuk ke ruang wawancara. 


Menyentuh wajah
Menyentuh wajah sebaiknya dihindari saat wawancara kerja. Gerakan ini dapat menyiratkan Anda gugup atau tidak jujur terhadap pernyataan Anda. 


Posisi kaki
Duduklah dengan kedua kaki menyentuh lantai yang menggambarkan Anda nyaman dan percaya diri. Saat gugup atau cemas Anda sering tak membuat gerak tubuh secara tidak sadar. Salah satu yang paling sering ditemui adalah menggerak-gerakan kaki tanpa henti. Gerakan kaki ini menandakan Anda sangat tidak nyaman bahkan tak sabar ingin keluar dari ruangan. 


Kontak mata & posisi duduk 
Kontak mata dengan si pewawancara memang baik. Tapi terus-menerus menatap si pewawancara tanpa henti juga bisa membuat dia tidak nyaman. Ahli gerak tubuh Janine Driver mengatakan, 60 persen kontak mata sudah cukup membuat Anda terlihat antusias. Selain mata, fokuskan tatapan pada segitiga bagian atas wajah yaitu area sekitar alis kanan-kiri dan pertengahan hidung. 

Jangan terlalu sering menatap bagian bawah wajah terutama bagian mulut dan dahi yang bisa membuat si pewawancara menjadi tidak nyaman. Jika pewawancara Anda lebih dari satu, tatap mereka secara bergantian. Hindari tatapan kosong yang membuat lawan bicara Anda kurang nyaman. 

Duduklah dengan posisi yang nyaman, tidak terlalu tegak maupun tidak terlalu bersandar. Condongkan tubuh sedikit (sedikit saja) ke arah pewawancara untuk menandakan Anda fokus dan antusias. 

Selamat mencoba! 

10 Pertanyaan Yang Paling Sering Diajukan Saat Wawancara Kerja

   Sebelum berangkat untuk wawancara kerja di satu perusahaan, sangat penting bagi Anda untuk membuat daftar pertanyaan yang kemungkinan akan ditanyakan pewawancara, dan mempersiapkan jawabannya. Mempersiapkan jawaban yang baik akan membantu Anda untuk tidak panik, menjawab dengan baik, dan meningkatkan kepercayaan diri Anda. 

Berikut ini kami tuliskan sepuluh pertanyaan wawancara yang paling sering ditanyakan untuk mencari kelemahan pencari kerja. Sepuluh pertanyaan ini sangat tepat untuk Anda gunakan untuk berlatih wawancara kerja. Sepuluh pertanyaan tersebut adalah:

Apa kelemahan Anda
Cara terbaik untuk menjawab pertanyaan ini adalah dengan meminimalkan kelemahan dan menekankan pada kekuatan Anda. Sampaikan hal-hal profesional yang Anda anggap sebagai kelemahan anda daripada berkonsentrasi pada kualitas pribadi negatif. Kemudian, sampaikan pula bahwa Anda terus melakukan sesuatu untuk memperbaiki diri sendiri secara profesional dalam rangka memperbaiki kelemahan Anda tersebut.

Ceritakan tentang diri Anda
Mungkin pertanyaan ini terdengar standar dan sangat sederhana, namun kenyataannya tidak sesederhana pertanyaannya. Jangan menjawab dengan apa-apa yang sudah Anda tulis dalam CV, terutama apabila Anda diminta menjelaskan dalam waktu yang singkat dan dibatasi. Sampaikanlah fokus pada pendidikan, pengalaman kerja, dan kegiatan atau pekerjaan Anda yang terakhir. Di sela-sela menjelaskan, selipkan poin kelebihan Anda yang menonjol. 

Mengapa kami harus mempekerjakan Anda
Pertanyaan ini cukup menjebak, dan Anda harus benar-benar bisa memberikan alasan yang baik untuk menjawabnya. Cara terbaik menjawabnya adalah dengan merangkum semua pengalaman kerja Anda yang menurut Anda akan bermanfaat bagi perusahaan. Tunjukkan dengan penuh percaya diri dan terlihat bahwa Anda sungguh berharap bergabung di perusahaan ini. 

Mengapa Anda ingin bekerja di perusahaan kami
Pewawancara menanyakan pertanyaan itu semata-mata untuk memastikan bahwa Anda sungguh-sungguh tertarik pada pekerjaan ini dan bukan hanya sekedar coba-coba. Sebagai pelamar kerja Anda harus meyakinkan pewawancara bahwa Anda serius dan sangat tertarik dalam pekerjaan yang Anda lamar. Tunjukkan dengan bahasa verbal, dan juga bahasa tubuh yang mendukung pernyataan Anda.

Apa visi Anda? Bagaimana Anda melihat diri Anda lima tahun ke depan?
Daripada berbicara tentang masa depan yang jauh, akan lebih baik bila Anda menjawab dengan fokus ke visi jangka pendek atau menengah Anda. Sangat baik pula jika Anda melibatkan perusahaan dalam membahas tujuan profesional Anda. Contohnya, sampaikan bahwa Anda melihat diri Anda sebagai menjadi bagian dari perusahaan dan membantu dalam mencapai tujuan dan misi itu. Banyak pewawancara menanyakan pertanyaan ini untuk melihat motif sebenarnya dari si pelamar, apakah ia sungguh-sungguh ingin berkarir di perusahaan ini, atau hanya sebagai batu loncatan dan pengalaman untuk selanjutnya pindah ke perusahaan lain.

Mengapa Anda meninggalkan pekerjaan Anda saat ini?
Ini pertanyaan yang cukup sulit, biasanya digunakan pewawancara untuk melihat profesionalisme serta kemampuan pelamar untuk tetap pada pekerjaan. Jangan sekali-kali menjawabnya dengan menyebutkan hal negatif tentang atasan atau perusahaan Anda saat ini atau sebelumnya. Lebih baik Anda menjawabnya dengan jawaban bijaksana bahwa Anda mencari kesempatan baru yang lebih baik untuk meningkatkan pengetahuan profesional Anda.

Apakah Anda merasa puas dalam pekerjaan Anda?
Hati-hati menjawab pertanyaan ini, karena jawaban yang tidak meyakinkan bisa menyebabkan Anda kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan itu. Konsentrasilah untuk membahas pada hal-hal yang memotivasi Anda daripada berprasangka buruk pada pekerjaan Anda sebelumnya. Ini akan memberi kesan bahwa Anda adalah karyawan yang baik karena dapat  menahan diri membuat pernyataan buruk tentang pekerjaan Anda sebelumnya, ditambah lagi ini akan memberikan perusahaan masa depan Anda ide-ide tentang bagaimana mememotivasi karyawan mereka.

Apa yang dapat Anda lakukan untuk kami, yang calon lain tidak bisa tawarkan?
Banyak pelamar bingung saat diajukan pertanyaan ini karena takut bahwa jawaban mereka tidak cukup baik seperti yang diharapkan perusahaan. Percaya diri dan fokuslah untuk membahas poin-poin positif diri Anda dan kualifikasi pekerjaan yang Anda anggap penting dan relevan dengan pekerjaan yang Anda lamar.

Apa tiga hal positif akan atasan terakhir Anda katakan tentang Anda?
Sebutkanlah sifat-sifat positif Anda baik sebagai pribadi dan sebagai seorang karyawan yang tidak hanya dilihat oleh atasan Anda sebelumnya tetapi juga oleh karyawan lain sejawat Anda. Ingat-ingat apa komentar positif dari atasan Anda sebelumnya yang ia sampaikan atau tertulis melalui penilaian kinerja Anda.

Berapa gaji yang Anda cari? Atau berapa banyak gaji yang Anda harapkan?
Saat pewawancara menanyakan persyaratan gaji Anda, biasanya berarti mereka menyukai Anda dan mulai mempertimbangkan Anda untuk menjadi bagian dari perusahaan. Beberapa perusahaan bahkan akan menanyakan riwayat gaji Anda dari pekerjaan sebelumnya. Anda bisa membaca trik lengkap negosiasi gaji ditulisan kami yang lain di: Kesalahan Yang Harus Dihindari Saat Negosiasi Gaji ».

Persiapan yang baik akan membawa hasil yang baik pula. Pastikan Anda sudah memiliki jawaban yang baik, menuliskannya, dan berlatih sendiri ataupun dengan teman Anda sebelum berangkat menuju lokasi wawancara. Semoga berhasil.

Sumber : klik



17 Pertanyaan Yang Paling Sering Diajukan Saat Wawancara Kerja Part 2

     Wawancara kerja sering dianggap suatu hal yang mengkhawatirkan bagi pelamar kerja. Karena tes wawancara inilah yang paling sering menentukan seseorang bisa diterima kerja atau tidak dalam suatu perusahaan. Hal ini menjadi "menakutkan", karena sebagian besar pelamar kerja tidak tahu pertanyaan apa saja yang sering dilontarkan oleh pewawancara dari suatu perusahaan. Berikut ini adalah 20 pertanyaan yang paling sering diajukan dalam wawancara kerja, beserta contoh jawabannya. Meskipun begitu, bukan berarti Anda mutlak menjawab pertanyaan seperti yang tertera di bawah ini. Anda bisa menyesuaikan atau mengembangkannya sendiri, sesuai dengan pengalaman atau kondisi Anda saat ini. Semoga informasi ini bemanfaat bagi Anda pelamar kerja yang akan menghadapi wawancara kerja.

1: "Tolong jelaskan tentang diri Anda?"
Contoh jawaban yang paling baik:Saya pernah bekerja di bidang costumer service selama 3 tahun. Dalam pekerjaan terakhir, saya mempunyai tim yang berangotakan 5 orang, saya memiliki kemampuan komunikasi yang sangat baik dan kemampuan antarpersonal, dan itulah yang memungkinkan saya bekerja dengan orang banyak pada beragam tingkatan. Latar belakang saya meliputi pengalaman kerja di perushaan besar dan kecil. Keunggulan saya adalah kemampuan organisasi dan mengkoordinasikan proyek untuk memastikan agar tenggat waktu terpenuhi.
Jawaban ini cukup baik karena menyajikan ringkasan yang baik tentang apa yang harus Anda tawarkan. Si pewawancara mengetahui berapa tahun pengalaman Anda, jenis perusahaan di mana Anda pernah bekerja, dan apa ang menjadi keunggulan Anda berkaiitan dengan pekerjaan itu. Jawaban itu juga menunjkkan kombinasi ang baik antara pengetahuan Anda, watak kepribadian dan kemampuan Anda.

2: "Mengapa Anda meninggalkan atau berniat meninggalkan pekerjaan terakhir Anda?"
Contoh jawaban yang paling baik:Perusahaan melakukan reoganisasi, dan bagian saya dihapus. Pekerjaan mulai membingungkan, dan itu tidaklah sesuatu yang mengejutkan. Saya menyukai pekerjaan dan orang-orang yang bekerja dengan saya, sehingga saya berharap hal ini jangan sampai mempengaruhi kami, tetapi sayangnya kami semua harus pergi. Saya akan mencari pekerjaan yang sama dengan pekerjaan itu.
Inilah jawaban yang terbaik, karena memiliki nada yang mantap. Anda tidak mengharapakan situasi ini terjadi. Anda memberikan penjelasan yang sederhana namun dapat dimengerti, dengan keputusan Anda terhadap situasi yang tidak menguntungkan.


3: "Mengapa Anda ingin bekerja di perusahaan ini?"
Contoh jawaban yang paling baik: Saya melakukan riset dan memilih perusahaan-perusahaan yang paling membuat saya tertarik, dan perusahaan Anda berada di puncak daftar saya. Saya melakukan riset berdasarkan reputasi perusahaan, realibilitas produk, dan stabilitas industri. Demikian juga bagaimana karyawan-karyawan mereka memandang pekerjaan di perusahaan itu. Saya melakukan pekerjaan terbaik saya saat tujuan dan nilai-nilai saya selaras dengan tujuan dan nilai-nilai perusahaan itu. Saya tahu saya dapat menyesuaikan diri dengan budaya kerja perusahaan dan memilki banyak kontribusi.
Inilah jawaban yang paling kuat,karena menggambarkan perencanaan dan kontrol dari diri Anda. Bukan sekedar "ada lowongan, saya melamar". Anda menunjukkan bahwa Anda mengetahui apa yang Anda inginkan dan bagaimana Anda mendapatkannya. Anda memilih perusahaan ini dengan melakukan suatu riset dan memeriksa bagaimana karyawan menilai perusahaan ini. Jawaban ini menunjukkan keyakinan pada keahlian dan kemampuan Anda untuk menyesuaikan diri dengan budaya kerja perusahaan tersebut. Namun perlu Anda ingat, Anda jangan terlalu berlebihan, karena bisa menimbulkan masalah sar seperti halnya kekurangan percaya diri.


4: "Apa tujuan yang hendak Anda capai?"
Contoh jawaban yang paling baik: Saya membagi tujuan ke dalam tujuan-tujuan jangka pendek, dengan tujuan jangka panjang. Saat ini saya mencari sebuah posisi dalam sebuah perusahaan dengan catatan prestasi yang solid. Saya ingin memberikan kontribusi pengalaman-pengalaman saya di bidang ini. Tujuan jangka panjang akan berpengaruh pada perjalanan karir yang ada di perusahaan ini. Singkatnya, saya ingin berkembang secara pasti dalam sebuah perusahaan.
Jawaban ini sangat bisa diterima, karena ini adalah pertanyaan terbuka, tidak ada jawaban benar ataupun salah. Jawaban ini adalah terbaik karena ia terbuka bagi kesempatan-kesempatan yang memberikan ruangan bagi pertumbuhan, namun tidak membuat tujuan-tujuan Anda tampak tidak realistis, kaku, atau spesifik.

 5: "Apa keunggulan Anda?"
Contoh jawaban yang paling baik:Keunggulan saya adalah perpaduan antara keahlian teknis dan kemampuan untuk bekerja dengan berbagai pelanggan. Saya memandang diri saya seorang ahli pengumpul data, tetapi apa yang membuat daya saing saya adalah kemampuan bekerja secara langsung dengan para pelanggan dan mencari akar persoalan. Saya mampu membagi masalah-masalah kompleks menjadi konsep dengan bahasa yang sederhana dan dapat dimengerti oleh para pelanggan.
Ini adalah jawaban yang paling kuat, karena ia memberikan gambaran yang luas tentang apa yang Anda bawa untuk posisi tersebut. Bukan hanya yang disyaratkan keahlian teknis-tetapi juga nilai tambah dari kemampuan Anda untuk bekerja secara langsung dengan konsumen. Demikian juga kemampuan yang kuat untuk menyampaikan informasi teknis dalam konteks makna yang sederhanadalam ketatnya persaingan kerja. Sangatlah perlu bagi Anda memikirkan keunggulan Anda lebih dari sekedar memenuhi kualifikasi. Apalagi yang dapat Anda tawarkan yang tidak dapat ditawarkan oleh kandidat.


 6: "Apa kelemahan terbesar Anda?"
Jawaban yang paling baik:Kelemahan bukan sesuatu yang saya risaukan. Saya tahu, saya dapat meningkatkan kesabaran saya di saat bekerja dengan orang-orang yang tidak memiliki kesamaan langkah dengan saya. Yang saya lakukan sekarang adalah dengan cara membantu rekan-rekan tim yang memiliki masalah. Saya justru dapat bergerak lebih maju daripada menjadi seorang yang frustasi dan akhirnya tidak mampu melakukan apa-apa.
Di dalam jawaban ini terdapat penjelasan-penjelasan yang sangat jujur. Saat pemikiran ke depan tertuang dalam jawaban ini. Jawaban ini juga menunjukkan keinginan Anda untuk memperbaiki dan tindakan nyata apa yang Anda butuhkan untuk menyelesaikan persoalan dalam pekerjaan.


7: "Kapan Anda pernah merasa sangat termotivasi?"
Contoh jawaban yang paling baik: Tahun lalu saya terlibat dalam sebuah proyek yang sangat mengasyikkan. Saya ditugaskan untuk bekerja dalam sebuah tim, dan kami harus melakukan perombakan tenytang sebuah produk yang tidak mendapat sambutan hangat dari para konsumen. Saya harus bangun pagi-pagi sekali untuk memikirkan bagaimana cara yang kreatif untuk menyelesaikan masalah ini. Bagian terbesar yang paling istimewa adalah tim yang bekerja dengan saya. Tim ini dan pemecahan masalah yang kreatif adalah hal yang paling berkesan dalam memberikan motivasi kepada saya.
Jawaban ini sangat kuat karena dipaparkan dengan spesifik. Anda dapat merasakan antusiasme, motivasi yang kuat dan kepuasan. Coba Anda pikirkan saat Anda terakhir kali merasa termotivasi. Nah, bagaimana rasanya.


8: "Bagaimana Anda menggambarkan kepribadian Anda?"
Contoh jawaban yang baik:Saya orang yang memiliki motivasi yang tinggi jika menemui masalah dan tantangan yang menurut saya baru saya alami. Saya dapat "berlari" lebih kencang dari siapapun yang saya kenal. Saya memiliki catatan kesuksesan yang telah terbukti dalam hal menepati tenggat waktu. Sikap saya terhadapa pekerjaan adalah apapun akan ditempuh, agar pekerjaan selesai dengan baik. Siapapun orang yang pernah bekerjasama dengan saya dalam sebuah tim akan mengatakan bahwa saya orang sangat mendukung semangat tim.
Jawaban ini sangat tepat. Anda harus selalu ingat, setiap anda menjelaskan keunggulan Anda, harus disertai dengan bukti yang nyata, dan tidak hanya mementingkan diri Anda sendiri. Anda berhasil karena ada orang lain yang mendukung Anda, Anda harus menyadari hal itu.



9: "Apakah Anda pernah dipecat?
Contoh jawaban yang baik: Salah seorang anggota tim kerja  melapor kepada saya,bahwa telah melakukan kesalahan yang fatal, sehingga menyebabkan kerugian perusahaan yang cukup besar. Karena saya adalah atasannya, kami berdua dipecat. Pada awalnya saya pikir ini tidak adil, namun saya menyadari bahwa orang itu berada di bawah pengawasan saya, dan saya bertanggung jawab penuh atas apa yang terjadi. Saya telah meletakkan kejadian itu di belakang, dan kini saya sedang melangkah ke depan untuk mencari peluang baru.
Jawaban yang singkat dan jujur, itulah yang dicari dari suatu perusahaan. Ini tentu bukan suatu kebanggaan, namun dari pihak pewawancara lebih cenderung menilai dari sisi kejujuran Anda, Anda menyadari dan berusaha untuk tetap maju. Perlu diketahui, perusahaan lebih sulit mencari karyawaan yang jujur, daripada karyawan yang pintar.


10: "Pengalaman apa yang Anda milki, sehingga Anda merasa memenuhi syarat untuk posisi ini?"
Contoh jawaban yang paling baik:Dengan pengalaman empat tahun bekerja di bidang elektronika, saya telah bekerja pada tipe-tipe sistem yang dibutuhkan bagi pekerjaan ini. Keunggulan saya adalah pada keahlian kepemimpinan yang saya miliki. Saya telah menjdi pengawas para teknisi dengan jadwal. Jika Anda bertanya pada para anggota tentang diri saya, mereka akan mengatakan saya selalu ada manakala mereka membutuhkan saya. Saya sangat mudah beradaptasi dan telah bekerja sampai 70 jam dalam sepekan sehingga kami dapat menepati tenggat waktu.

Ini adalah jawaban yang paling kuat. Jawaban ini memberikan gambar yang luas tentang diri Anda dan bagaimana keahlian-keahlian yang Anda punya akan memenuhi apa yang ditanyakan oleh pewawancara. Di siini dijelaskan contoh dari kelebihan Anda di bidang teknologi, keahlian kepemimpinan dan kesediaan Anda untuk melakukan "apa pun agar pekerjaan Anda selesai dengan baik." Adanya dukungan dari pihak ketiga dari orang-orang yang pernah bekerjasama dengan Anda sangat membantu Anda.


 11: "Mengapa begitu lama Anda baru menemukan sebuah pekerjaan?"
Contoh jawaban  yang baik:Saya benar-benar tidak yakin. Saya punya latar belakang yang sangat bagus dengan pengalaman empat tahun di industri ini dan pengetahuan mengenai beberapa program perangkat lunak. Saya tahu bahwa di luar sana banyak yang memilki keahlian yang serupa, namun yang membedakan saya adalah kemampuan saya dalam menjalin hubungan dan bekerja dengan peleanggan dari beragam latar belakang. Dengan memilki kombinasi keahlian teknis dan keahlian bergaul dengan orang telah membantu saya untuk maju.
Ini adalah jawaban yang paling jujur,jawaban ini juga mengelak dari pertanyaan dan fokus pada apa yang Anda tawarkan, khusunya apa yang membedakan diri Anda dari semua orang lain yang sedang melamar pekerjaan. Membicarkan tentang apa yang dapat Anda berikan pada pekerjaan ini, bukannya apa yang telah Anda tempuh untuk sampai pada tahap tes wawancara ini adalah sebuah teknik yang baik.


12: "Bagaimanakah atasan Anda sekarang atau mantan atasan Anda akan memberikan gambaran tentang kinerja Anda?"
Contoh jawaban yang baik: Saya dan atasan saya yang terakhir memiliki kepribadian yang berbeda, dan kadang hal itu menimbulkan konflik. Saya pikir dia akan mengatakan bahwa di atas semua itu adalah seorang profesional dalam hal berhubungan dengan pelanggan, baik internal maupun eksternal. Dia juga akan mengatakan kepada Anda bahwa saya menepati semua tenggat waktu yang diberikan.
Jawaban ini cukup baik, karena menunjukkan adanya keahlian dalam berkomunikasi dan bergaul dengan orang lain.dan orang adalah sosok yang dapat diandalkan dan menepati tenggat waktu, yang mana itu adalah suatu hal yang baik, tapi akan lebih sempurna jika diperkuat dengan contoh.


13: "Apa yang Anda ketahui tentang perusahaan ini?"
Contoh jawaban yang baik:Saya telah melakukan riset atas perusahaan ini dan memeriksa tujuan yang Anda nyatakan beserta ide-idenya, nilai-nilai dan prinsip-prnsip yang Anda dukung.Saya sangat akrab dengan produk Anda dan perusahaan pesaing Anda. Saya meneliti latar belakang kedua orang pendiri perusahaan ini dan menyusuri jejak karirdan keberhasilan mereka. Saya tahu saya sangat tertarik untuk bergabung dengan perusahaan ini. 
Jawaban ini sangat baik, karena sekaligus mendemonstrasikan kemampuan yang dimiliki,bukan hanya melakukan riset atas perusahaan tersebut, namun menggali lebih dalam tentang pendirinya,pesaingnya,produk-produk mereka.


14:"Coba Anda gambarkan gaya kepemimpinan Anda?
Contoh jawaban yang baik:Jika Anda menanyakan kepada anggota tim kerja saya, mereka akan megatakan bahwa saya adalah orang yang akrab dan terbuka. Saya berusaha untuk selalu ada. Tujuan saya adalah untuk mengenali kekuatan orang-orang. Baru-baru ini saya mempromosikan seseorang anggota tim yang mulanya adalah seorang karyawan yang bermasalah,namum melalui suatu pelatihan secara pribadi dari saya, disertai dengan kemauan dari dirinya untuk menambah waktu, kini dia telah menjadi seorang yang berhasil.

Jawaban ini sangat kuat,karena memberikan contoh spesifik dan dukungan tidak langsung dari tim Anda. Ini merupakan teknik yang baik untuk digunakan manakala Anda sedang menjawab sebuah pertanyaan subjektif seperti pertanyaan ini. Hal ini juga menunjukkan adanya sebuah komitmen yang tulus pada anggota tim kerja dan membiarkan mereka tahu bahwa pekerjaaan mereka dihitung dalam gambaran yang lebih luas dan memberikan contoh spesifik tentang bagaimana Anda melakukannya.


15: "Bagi Anda hal apakah yang terpenting dalam suatu pekerjaan/ perusahaan?"
Contoh jawaban yang baik:Hal yang pertama kali saya cari adalah kepuasan kerja. Maksud saya adalah sebuah perasaan bahwa pekerjaan saya ini faktanya adalah penting. Saya juga mencari pekerjaan yang memiliki peluang untuk berkembang. Saya ingin tumbuh bersama perusahaan itu. Saya ingin membina hubungan yang menyenangkan dengan teman-teman sekerja saya. Saya menghabiskan banyak waktu pada pekerjaan saya dan ingin hal itu menjadi sebuah pengalaman yang baik.
Jawaban ini sangat kuat karena menawarkan nilai-nilai lebih luas. Kepuasan kerja menduduki nilai bagi hampir semua pelamar kerja. Karena Anda menerangkan arti kepuasan kerja bagi Anda, pewawancara memiliki ide yang lebih baiktentang minat karir Anda. Bacalah pada iklan lowongan kerja dan tentukanlah nilai-nilai apa yang terpenting di perusahaan tersebut. Ini adalah peluang untuk membuat pewawancara mengetahui bahwa Anda akan "merasa cocok" dan menikmati pekerjaan di sana.


16: "Mengapa kami harus menerima Anda?"
Contoh jawaban yang baik: Jika Anda bandingkan antara kualifikasi yang saya miliki dengan persyaratan yang Anda butuhkan, akan Anda lihat bahwa saya orang yang sangat cocok untuk menduduki posisi tersebut. Anda sedang mencari seseorang yang memiliki pengalaman bertahun-tahun dan keahlian yang saya miliki di bidang ini, disamping itu saya memiliki keahlian menulis yang sangat baik. saya mempunyai kemampuan untuk bekerja dengan beragam orang dari semua lapisan.
Ini adalah jawaban yang paling kuat. Cara terbaik untuk mempengaruhi pewawancara bahwa Anda adalah orang terbaik untuk menduduki pekerjaan itu adalah dengan menampilkan diri sebagai orang yang paling cocok dengan persyaratan yang diperlukan sedekat mungkin. Buatlah agar mereka mengetahui bahwa Anda adalah orang yang cocok dengan mengatakan kepada mereka tentang keahlian-keahlian Anda, khususnya pada area-area spesifik yang dibutuhkan.


17: "Berapa gaji yang Anda minta untuk posisi ini?"
Contoh jawaban yang paling baik : Saya benar-benar membutuhkan informasi yang lebih dalam lagi tentang pekerjaan ini dan tunjangan-tunjangan lainnya sebelum saya bisa menyatakan angkanya. Saya rasa setelah saya mendapatkan fakta-faktanya kita dapat membuat kesepakatan soal angkanya. Bisakah Anda memberitahukan saya rentang gaji yang telah Anda anggarkan untuk posisi ini?
Ini adalah inti pertanyaan dari semua wawancara kerja. Pertanyaan ini bisa meluluskan Anda atau menggagalkan Anda. Jawaban ini adalah yang paling kuat karena Anda menunda menjawab perbincangan soal gaji itu hingga tersedia fakta-fakta yang lebih banyak. Pihak pemberi kerja pun juga diberi beban dengan menanyakan berapa rentang yang telah dianggarkan. Sebelum Anda memiliki pemahaman yang menyeluruh mengenai tanggung jawab pekerjaan tersebut dan rentang gaji yang yang dibuat bagi seseorang yang memiliki latar belakang pengalaman seperti Anda, Anda tidak bisa memberikan angka yang akurat kepada pewawancara.



5 Kesalahan Konyol Saat Wawancara Kerja

Banyak wawancara kerja berakhir menyedihkan karena hal-hal konyol yang dilakukan si pelamar. Walau kesannya sepele, hindarilah kesalahan konyol seperti di bawah ini: 


1. Diantar pacar atau mama
Percayalah, hal ini sering terjadi. Bukan satu-dua kali saya mendengar bahkan melihat sendiri kejadian seperti ini. Melamar kerja menunjukkan Anda mulai belajar sebagai pribadi yang mandiri. Berusaha mencari perkembangan karier dan penghasilan sendiri. Pada saat wawancara kerja kedewasaan dan profesionalitas Anda juga akan dinilai.

Membawa pacar atau mama pada saat wawancara kerja (ada yang ikut menunggu bersama di ruang tunggu bahkan tak sedikit yang terlihat mesra dengan pacar) menimbulkan kesan Anda tak bisa berdiri sendiri dan tergantung pada orang lain. 

Pikirkan kembali, citra atau pesan apa yang ingin Anda sampaikan? Pada satu kesempatan saya bahkan melihat sang pacar dengan cueknya ikut masuk ke ruangan wawancara. Meminta ditemani atau diantar bisa jadi tak ada salahnya. Tapi usahakan agar mama atau sang pacar bisa menunggu di tempat lain. Datanglah sendiri dengan percaya diri dan tampilkan kesan profesional yang bisa diandalkan agar menimbulkan poin positif. Siapa sih yang ingin mempekerjakan anak manja?

2. Buta informasi
Ini kesalahan umum yang sering dilakukan anak baru lulus. Saking semangatnya, lamaran ditebar ke mana-mana. Begitu ada panggilan, bisa jadi Anda sudah tak ingat lagi perusahaan apa yang memanggil Anda. Konyolnya lagi, hal ini kemudian ditanyakan kepada si pewawancara. “Maaf ini perusahaan apa ya?” “Maaf saya lupa saya melamar di posisi apa ya di sini?”

Waakkwaw! Nilai Anda akan langsung turun ratusan poin. Hello! Anda seharusnya sudah akrab dengan yang namanya internet. Saat dihubungi untuk wawancara kerja, pastikan Anda mengetahui pasti nama perusahaan dan untuk posisi apa Anda dipanggil. Setelah itu, gunakan mesin pencari.

Buta informasi soal perusahaan dan posisi yang dilamar menunjukkan Anda orang yang tidak maksimal dalam melakukan sesuatu dan tidak memperhatikan detail. Hal tersebut juga menunjukkan kurang penghargaan Anda pada perusahaan yang memberi Anda kesempatan kerja.

3. Miss Ring-ring 
Ponsel Anda bolak-balik berbunyi saat wawancara kerja. Pesan singkat sampai telepon masuk mewarnai proses wawancara Anda. Percayalah, pewawancara Anda akan merasa terganggu dan tak dihargai. Anda pun tidak fokus. Anda akan dianggap sebagai orang yang kurang bisa menghargai orang lain dan sulit fokus pada hal penting. 

Pada saat memasuki ruang wawancara masukkan ponsel dan gadget ke dalam tas. Fokus pada pewawancara dan pertanyaannya. Tak perlu sesekali merogoh kantong untuk memeriksa pesan yang masuk. Anda akan terlihat tak punya etika, meremehkan dan tidak menghargai si pewawancara. Memberi kabar pada pacar atau orang tua bisa menunggu sampai proses wawancara selesai. Jika Anda sedang menunggu kabar yang super duper penting sampai tak bisa menyimpan ponsel pastikan Anda mengomunikasikannya dengan si pewawancara. Jika ia tetap tak mengizinkan maka Anda sebaiknya hormati keputusannya. 

4. Makan permen karet
Napas segar yang didapat setelah mengunyah permen karet memang bisa pendukung penampilan. Tapi sebelum Anda masuk ke kantor pewawancara sebaiknya buang permen karet Anda. Kesan apa yang ingin Anda tampilkan dengan berbicara sambil mengunyah permen karet? Walau perusahaan yang Anda lamar bersifat santai tentu tak ada salahnya menghargai si pewawancara dengan tampil sebaik mungkin.

Selain mengunyah permen karet, menggoyang-goyangkan kaki, terus menatap ke bawah, tak melihat mata si pewawancara, bahkan menguap pada saat wawancara merupakan beberapa bahasa tubuh yang perlu Anda hindari. Bahasa tubuh apa saja yang perlu dihindari saat wawancara kerja bisa dilihat di artikel ini



5. Datang terlambat

Ini merupakan kesalahan paling umum. Tepat waktu atau tidaknya Anda menunjukkan seberapa besar Anda menghargai kesempatan yang diberikan. Macet merupakan lagu lama yang tak perlu Anda nyanyikan. Kecuali terjadi musibah besar seperti banjir pekan lalu, ada banyak cara menghindari macet misalnya dengan berangkat lebih awal atau menggunakan moda transportasi tertentu. 


Tersasar? Sebagai calon pelamar yang baik, jika Anda tidak familiar dengan daerah kantor tempat wawancara, sebaiknya lakukan survei sebelum hari-H. Alasan nyasar justru akan membuat Anda terlihat seperti orang yang kurang persiapan. 

Jika Anda tahu akan terlambat dari beberapa waktu sebelumnya sebaiknya hubungi pihak pewawancara dan bicarakan situasi Anda. Apakah memungkinkan ia untuk menunggu atau perlu dijadwalkan ulang. Sering kali pewawancara Anda adalah orang dengan jadwal yang padat dan penting. Jangan pernah meremehkan situasi seperti ini jika berniat mendapatkan pekerjaan dari perusahaan tersebut. 




4 Kesalahan Dalam Wawancara Kerja

Wawancara kerja merupakan tahapan yang paling penting dalam mencari pekerjaan. Satu kesalahan fatal saja bisa membuat Anda batal mendapatkan pekerjaan impian. Ini beberapa kesalahan yang harus dihindari.

1. Panik dan memberikan jawaban terbata-bata

Inilah alasan Anda harus melakukan persiapan yang matang sebelum wawancara kerja. Jika perlu lakukan simulasi dengan pertanyaan-pertanyaan yang mungkin akan keluar dalam wawancara, sehingga Anda tak grogi. Satu hal lagi kiat untuk menghindari kepanikan dan jawaban terbata-bata adalah kejujuran. Jika yang Anda ungkapkan adalah sebuah kejujuran, pasti akan mudah mengutarakannya. Jangan sampai Anda dianggap tidak menguasai topik karena kegugupan Anda.

2. Hindari topik sensitif

Sering kali pihak pewawancara melakukan obrolan santai untuk membuat suasana tak terlalu kaku. Untuk hal ini, lebih baik hindari topik-topik yang sensitif seperti politik, dan SARA. Bisa jadi pihak yang Anda sudutkan dalam topik obrolan tersebut memiliki hubungan dekat dengan si pewawancara — sehingga berpengaruh terhadap penilaiannya. Lebih baik pilih topik yang ringan juga netral.

3. Hindari bergosip

Hobi bergosip bisa menjadi alasan Anda ditolak dari pekerjaan impian. Jadi jangan pernah mengajak orang yang mewawancara Anda untuk bergosip.

4. Sok tahu

Jika di saat wawancara saja Anda sudah dinilai sok tahu dan tidak mau mendengarkan orang lain, jangan berharap Anda bisa diterima kerja. Perusahaan umumnya menginginkan orang-orang yang bisa bekerja dalam sebuah tim. Bukan orang sok pintar yang individualis. Jadi jangan pernah bersikap sok tahu.

Semoga sukses!



9 Pertanyaan Tersulit Saat Wawancara Kerja

    Pertanyaan Tersulit Saat Wawancara Kerja. Seseorang akan dipanggil wawancara terlebih dahulu sebelum diterima bekerja. Momen ini adalah saat dimana Anda akan dinilai dan dikenal secara singkat oleh perekrut dari perusahaan. Dari sekian banyak kandidat yang tersaring, wawancara kerja akan menentukan apakah Anda layak diterima atau tidak.

    Bagi pewawancara, pertanyaan yang diberikan haruslah kreatif dan menjawab apa yang dicari dari sebuah jabatan. "Pertanyaan tak hanya digunakan untuk menentukan kemampuan berpikir dan menjawab seseorang secara langsung, namun juga melihat kreativitas dan kemampuan menyelesaikan masalah," ujar Dale Austin, direktur pelayanan karir di Hope College, Michigan kepada situs Forbes.
    Beda dengan apa yang dikatakan oleh headhunter (pencari kandidat kerja) veteran, Chuck Pappalardo. Ia menjelaskan bahwa pertanyaan yang diajukan tergantung pada kepentingan dari perusahaan itu sendiri. "Kebanyakan pertanyaan bertujuan mengukur apakah seseorang bisa bekerja di tempat mereka, dan memiliki latar belakang yang tepat sebagai pegawai yang baik, ujarnya menambahkan.

Berikut 9 pertanyaan sulit yang dilontarkan para perekrut dan jawaban yang sebaiknya Anda berikan untuk memberikan impresi terbaik di matanya.

1. Aktivitas selama menganggur?
Saat berhenti bekerja dari tempat yang lama, mungkin Anda belum mendapatkan pekerjaan yang baru. Sebaiknya Anda memang memiliki aktivitas untuk mengisi kekosongan tersebut. Jawablah dengan daftar kegiatan Anda yang positif, karena pewawancara akan memaklumi bahwa mencari pekerjaan tidaklah mudah dan menghargai usaha Anda untuk tetap sibuk selama menganggur.
2. Masalah terakhir yang Anda selesaikan?
Pertanyaan kreatif ini bertujuan mengenali kemampuan Anda dalam menghadapi dan menyelesaikan sebuah masalah. Dengan mengingat masalah apa yang Anda temui di pekerjaan sebelumnya, dan bagaimana cara menyelesaikannya, pewawancara bisa membayangkan seperti apa karakter profesional Anda.
3. Kekurangan/kelemahan diri Anda?
"Orang yang tidak bisa menjawab pertanyaan ini justru terlihat aneh dan mengkhawatirkan," ujar Jim Link, direktur manajer perusahaan sumber daya Randstad. Tidak ada yang salah dengan menyebutkan kelemahan diri, namun buatlah kelemahan tersebut sebagai sesuatu yang positif.
4. Risiko terbesar yang pernah Anda ambil?
"Beberapa posisi membutuhkan kemampuan untuk bangkit kembali dengan cepat saat mengalami kegagalan," ujar Dale Austin. Hal ini penting bagi pewawancara untuk melihat seberapa beranikah diri Anda untuk menempuh sebuah jalan yang baru untuk sukses atau mengatasi kegagalan.
5. Kritik seperti apa yang pernah didapat dan apa yang dilakukan menghadapinya?
Biasanya, pewawancara akan menanyakan hal ini dengan meminta Anda untuk bercerita. Pertanyaan ini dimaksudkan untuk mengetahui kritik yang pernah menempel pada diri Anda dan upaya apa saja yang telah dilakukan untuk memperbaikinya.
6. Bagaimana menghadapi tim kerja yang tidak sejalan dengan Anda?
Lynne Sarikas, direktur pengembangan karir di Universitas Bisnis Northeastern, menjelaskan bahwa pertanyaan ini harus dijawab dengan seberapa fleksibel karakter Anda menghadapi tim kerja yang tidak sejalan. Saat pewawancara memahami apa yang terjadi dengan tim kerja sebelumnya, ia juga akan membayangkan pengalaman seperti apa yang telah Anda dapat dari 'ketidakcocokan ide' tersebut.
7. Perubahan apa yang ingin Anda lakukan dari pekerjaan terakhir?
Jangan sampai terjebak dengan pertanyaan ini. Membicarakan tentang kejelekan sistem kantor, rekan kerja, atasan dari kantor sebelumnya sangat tidak dianjurkan. Cukup fokus kepada perubahan diri sendiri dan performa kerja yang ingin dicapai lebih baik. Banyak pelamar yang terjebak menjadi 'curhat' tentang perusahaan sebelumnya dan justru malah mencoreng nama baik mereka sendiri.
8. Ceritakan tentang diri Anda
Terdengar simpel, namun tidak demikian. Kebanyakan orang akan mengulang apa yang telah dituliskan di C.V dan bukan itu yang ingin didengar pewawancara. Jana Fallon, ahli rekrut pegawai mengatakan, "jawab dengan singkat sekitar satu sampai dua menit. Ceritakan tentang pendidikan, pengalaman kerja dan fokus di aktivitas pekerjaan terakhir. Tetap di jalur profesional, jangan sampai melewatkan poin-poin plus diri Anda.”
9. Kenapa kami harus merekrut Anda?
Pertanyaan yang paling sering diajukan, namun paling tidak siap dijawab oleh tiap pelamar. Pelajarilah posisi yang Anda lamar, dan apa kelebihan diri Anda yang bisa ditawarkan. Perekrut juga ingin tahu keahlian dan pengetahuan yang Anda miliki terkait dengan posisi yang ditawarkan. Jawaban yang berhubungan dengan pengalaman dari posisi terakhir Anda bisa menjadi referensi yang menarik.



Select Your Language

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : Tato